Program S2 Teknik Elektro Universitas Telkom didirikan dan dikukuhkan dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas No 429/DIKTI/Kep/1999, serta SK Dirjen DIKTI No. 586/D/T/2006, terakreditasi pertama kali tahun 2008 oleh BAN PT No 017/BAN-PT/Ak-VI/S2/XI/2008 dengan predikat C. Kemudian terakreditasi kembali oleh BAN-PT pada tahun 2012 berdasarkan SK No. 002/BAN-PT/Ak-X/S2/V/2012 dengan predikat B. Dan pada tahun 2017, Prodi S2 TE mendapatkan akreditasi A. Setelah Universitas Telkom berdiri pada bulan Agustus 2013, program studi tersebut berada di bawah Fakultas Teknik Elektro (School of Electrical Engineering). Sebelumnya Prodi S2 Teknik Elektro berada di bawah fakultas pascasarjana, Institut Teknologi Telkom.

Kurikulum Program Studi S2 Teknik Elektro Universitas Telkom semula memberikan beban studi kepada mahasiswa minimal 40 sks, dan pada perkembangan kurikulum selanjutnya tahun 2004 dan tahun 2008 mahasiswa diberi beban studi minimal 36 sks dengan penekanan pada bidang Teknik Elektro-Telekomunikasi dengan peminatan Wireless Communications dan Network Engineering. Kemudian di kurikulum 2012 beban studi minimal dikembalikan menjadi 40 SKS. Pada Kurikulum tahun 2016, beban studi minimal adalah 45 SKS dengan penekanan pada aspek penelitian, dimana seminar dan publikasi diberikan beban kredit masing-masing 2 dan 3 SKS. Selain itu, peminatan baru Regulasi dan Manajemen Telekomunikasi diperkenalkan. Untuk memperkaya dan memperluas alternatif bidang studi, pada tahun 2018 peminatan Teknik Kendali dan Elektronika terbentuk pula.

Di tahun 2020, kurikulum Prodi S2 TE berubah kembali untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam mengadopsi Industri 4.0 yang mengedepankan Intelligent Systems. Beban studi minimal tetap 45 SKS. Pada semester I, seluruh mahasiswa akan diberikan matakuliah-matakuliah yang menjadi key-technology di Industri 4.0, diantaranya adalah Intelligent Systems dan Internet of Things, dan kemudian pada semester selanjutnya akan diperkuat sesuai dengan peminatan masing-masing.